Bertemu bagai tak terduga
Aku dan kamu kian lama bercanda
Hari demi hari kita jalani
Tanpa berharap ada balas kasih
Lama-lama aku renungi..
Hati ini sering terlukai
Ketika kamu sang pujaan hati
Melirik orang yang lain
Tadinya hanya perasaan biasa
Kita hanya sebatas teman
Apalagi perbedaan kian dahsyat
Yang zaman pun tak bisa luluh lantahkan
Hidup kita bagai lembaran kertas tua
Semakin di hias semakin renta
Entah apa yang kita pikirkan
Jalani cinta bagai angsa putih dan hitam
Hari demi hari terus kita lalui
Hidup kita kini bagai angsa pagi hari
Bersemangat mengarungi danau sepi
Seakan ingin bergegas esok hari
Lalu hidup kita bagai sepasang angsa yang berjalan ke kiri
Bersikeras untuk mengadili air
Tentang siapa yang paling pantas dicintai
Apadaya setelah diketahui,
Kita hanya sepasang angsa di kota sendiri
Dan nantinya harus terbangun
Untuk jalani fajar lagi
Kita hanya sepasang angsa yang lupa diri
Lupa bagaimana caranya bersedih
Karena bersama angsa yang satu ini,
Aku bahagia setiap hari
Untuk kamu, angsa yang tak ingin cepat bergegas pergi
Jakarta, 14 Maret 2014