Mata diujung pelangi itu tak henti memancarkan pelitanya
Berusaha menerangi dan mengarahkanmu kembali pulang
Pulang kedalam dekapan sang pujaan
Hati siapa yang tak tergoda?
Akan gemerlap wanita lainnya
Tapi kamu menjagamu tetap pada seseorang,
Yang selalu menunggumu untuk pulang
Berusaha menerangi dan mengarahkanmu kembali pulang
Pulang kedalam dekapan sang pujaan
Hati siapa yang tak tergoda?
Akan gemerlap wanita lainnya
Tapi kamu menjagamu tetap pada seseorang,
Yang selalu menunggumu untuk pulang
27/11/2014
Jiwa ini tak bertuan, tanpamu
Raga ini hampa, tanpa pelukanmu
Karena hidup ini, masih tak lengkap jua
Bila tanpa cintamu, yang semaikan benih kebahagiaan
disetiap hariku
Raga ini hampa, tanpa pelukanmu
Karena hidup ini, masih tak lengkap jua
Bila tanpa cintamu, yang semaikan benih kebahagiaan
disetiap hariku
26/11/2014
Rindu ku harap tak dapat ditanam
Agar tak terus tumbuh dan membesar
Rindu aku harap bisa ditilang,
Karena setiap kali ia lewat, ia membingungkan
Rindu aku harap tidak mengakar
Bila iya, sungguh ia tak ramah
Rindu aku harap tak bernyawa
Bila iya, sungguh ia tak ramah
Agar tak terus tumbuh dan membesar
Rindu aku harap bisa ditilang,
Karena setiap kali ia lewat, ia membingungkan
Rindu aku harap tidak mengakar
Bila iya, sungguh ia tak ramah
Rindu aku harap tak bernyawa
Bila iya, sungguh ia tak ramah
Kepada sebuah bingkisan rindu yang tersusun rapi dihias pita keemasan oleh pemiliknya.
Ia siap untuk dikirim
atau..
Ia hanya dibiarkan menjadi penghias meja si pemilik
Enggan beralih,
Namun pita suara menjelit
Sakit.
Jakarta,
Kepada Rindu, Sang Malam Diam
Bila nanti kau cari senja ada dimana,
Coba cari dibumi bagian lain
Dia bersembunyi di balik pelangi,
Yang kini kau edarkan sendiri
Bila kau cari senja,
Coba tebak yang mana
Yang kau cari dalam angan
Atau yang kau cari dalam sepi
Coba cari dibumi bagian lain
Dia bersembunyi di balik pelangi,
Yang kini kau edarkan sendiri
Bila kau cari senja,
Coba tebak yang mana
Yang kau cari dalam angan
Atau yang kau cari dalam sepi
Jakarta, 22/11/2014